BATHARA WRAHASPATI adalah putra keempat Sanghyang Ismaya dengan Dewi Senggani, putri Sanghyang Wening/Darmayaka. Ia mempunyai sembilan orang saudara kandung, masing-masing bernama : Bathara Wungkuam, Bathara Tembora/Patuk, Bathara Kuwera, Bathara Syiwah, Bathara Surya, Bathara Candra, Bathara Yama/Yamadipati, Bathara Kamajaya dan Bathari Darmayanti.
Bathara Wrahaspati sangat sakti dan berwatak penyabar. Karena itu ia menjadi guru para dewa. Bathara Wrahaspati bersahabat baik dengan Resi Sukra, seorang brahmana sakti yang yang telah bertapa selama l.000 tahun memuja Bathara Prameswara sehingga memperoleh Ajian Sanjiwani, yaitu mantra sakti yang dapat menghidupkan orang yang sudah mati, walau telah menjadi abu sekalipun.
Ketika mengetahui Resi Sukra menjadi guru bangsa raksasa dan berusaha memenangkan golongan raksasa dari para dewa, Wrahaspati menyururh murid kesayanagan, Kaca untuk berguru pada Resi Sukra. Dengan bantuan Dewi Dewayani, putri tunggal Resi Sukra dengan Dewi Jayanti, yang mencintainya, Kaca berhasil mendapatkan mantra sakti Sanjiwani. Setelah itu Kaca kembali menghadap Wrahaspati.
Dengan mengetahui rahasia ilmu Sanjiwani yang sebagian dijabarkan oleh Wrahaspati kepada para dewa, maka para dewa yang memang sudah ditakdirkan berumur panjang (tidak bisa mati), tetap tidak terkalahkan oleh golongan raksasa.
Popular Posts
-
PUNTADEWA adalah putra sulung Prabu Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Kunti, putri Prabu Basukunti dengan Dewi Dayi...
-
RAMAWIJAYA dikenal pula dengan nama Ramayana, Ramaragawa, Ramacandra, Ramabadra, Rawadewa dan Raguputra. Ia merupakan putra tunggal Prabu...
-
ABIYASA dikenal pula dengan nama Resi Wiyasa (Mahabharata). Ia putra Resi Palasara dari pertapaan Retawu, dengan Dewi Durgandini, putri...
-
PANCAWALA dalam cerita pedalangan Jawa dikenal sebagai putra tunggal Prabu Yudhistira/Puntadewa raja negara Amarta dengan Dewi Drupadi, p...
-
DITYA KALASRENGGI adalah putra Prabu Jatagempol, raja raksasa dari negara Gowabarong dengan Dewi Jatagini. Ia mempunyai rasa dendam terha...
0 komentar:
Posting Komentar