Lengkapnya
Cakra Sudarsana
, atau Cakra Baskara adalah senjataandalan
Batara Wisnu
. Senjata itu juga dimiliki para titisannya, termasukPrabu Kresna, raja Dwarawati.
Sebagai senjata milik dewa, Cakra bukanhanya ampuh, tetapi juga mempunyai bermacam kegunaanyya. Kebanyakanmakhluk di dunia ini tidak ada yang sanggup mengelak dan menangkal dariserangan senjata Cakra kecuali tokoh tertentu yang berpihak pada kebajikan.Dalam pewayangan senjata Cakra digambarkan berbentuk roda dengan gigi-gigi yang menyerupai mata tombak. Pada Wayang Kulit Purwa dan Wayang Orang, senjata Cakra dirupakan sebagai mata panah (nyenyep, Bhs. Jawa),sedangkan dalam penggambarannya di beberapa dinding candi serta di komik-komik yang diterbitkan di Jawa Barat, Cakra dilukiskan berbentuk semacamcakram yang tepinya bergerigi.Dalam pewayangan gagrak Jawa Timur diceritakan, senjata Cakra Baskaratercipta dalam lakon Wisnusraya.
Suatu ketika, Prabu Mangliawan dari Kerajaan Selagringging menyerbu kahyangan, karena pinangannya terhadapDewi Sri Pujayanti ditolak. Bala tentara dewa kewalahan menghadapinya.Sang Hyang Narada menugasi Batara Wisnu untuk menghadapi PrabuMangliawan.Sebelum berangkat ke medan laga Batara Wisnu menyuruh istrinya memohonrestu pada batara Guru.Namun pemuka dewa itu tidak berkenan karena ia masih sakit hati pada Wisnudan Dewi Sri, karena mereka kimpoi, padahal Batara Guru juga berminat memperistri Dewi Sri.
Batara Guru bahkan membuang ludah dahaknyasehingga menodai kain yang dikenakan Dewi Sri.
Dewi Sri kemudian melaporkan segala kejadian itu pada suaminya. OlehWisnu dahak Batara Guru yang menempel di kain istrinya dipuja menjadisebuah senjata sakti berbentuk bulat, dengan delapan runcingan di sekelilingsisinya. Senjata itu dinamakan Cakra Baskara atau Riak Kumala.Menurut versi yang ini, kisah terjadinya senjata Cakra dimulai dari niat BataraGuru untuk berolah asmara dengan Dewi Sri Widawati.
Sang Dewi menolakdan memohon perlindungan Batara Wisnu. Ketika batara Wisnu hendakmenyadarkan Batara Guru bahwa perbuatannya tidak pantas, pemuka dewaitu malah marah, lalu melakukan tiwikrama. Keempat tangannya menjadi besardan panjang hendak mencengkeram Wisnu.Karena takut sekaligus marah, Batara Wisnu melakukan tiwikrama, berubah ujud menjadi Kalamercu.
Batara Guru kewalahan dan menghentikanserangannya, tetapi rasa kesalnya belum reda. Batara Wisnu diludahi .Kemudian bersama Batari Sri Widawati dan Batara Basuki, Wishnu diusir darikahyangan. Sebelum meninggalkan kahyangan,
Batara Wisnu memuja ludahBatara Guru menjadi senjata Cakra.Mulai saat itulah mereka menitis pada manusia yang dipilihnya.Pertama kali senjata Cakra digunakan oleh batara Wisnu memenggal leherRembuculung atau Kala Rudra. Sewaktu mendapat laporan dari BataraCandra bahwa Rembuculung mencuri air kehidupan Tirta Amerta. BataraWisnu segera memburunya. Dengan Senjata Cakra, dewa Pemelihara Alam itumemenggal leher Rembuculung hingga putus.
Namun, karena raksasagandarwa itu sempat meneguk Tirta Amerta. Sebelum sempat tertalan, kepalaRembuculung tidak mati, sedangkan badannya menjadi lesung Kala Cakra dalam bahasa Sansekerta mengandung arti bulatan atau lingkaran,piringan, roda atau sejenis dengan itu.
Baca Selengkapnya → Cakra Baskara