Arjuna Papa-1

Di istana Astina, dihadapan patih sakuni, prabu Suyudana berkata, “Pamanda patih sakuni, sesudahnya adinda Arjuna mati diracun, iba rasa hatiku, sekarang kuperintahkan, kepada ratu sabrang prabu Jayasutikna hendaknya dapat memusnahkan para Pandawa, jika terlaksana, akan kupenuhi permintaannya meminang ananda Dewi Lesmanawati”, berangkatlah patih Sakuni, resi Durna, dan para Kurawa untuk menyampaikan pesan prabu Suyudana.

Hyang Baruna beserta puterinya retna Suyakti, iba rasa hatinya melihat Arjuna terapung-apung di
samudera, berkatalah, “Wahai, raden Arjuna, kusembuhkan raden dari perbuatan para Kurawa yang
meracuni raden, baiklah raden segera berangkat ke Sigrangga. Adapun putramu Abimanyu dan Irawan,telah berada di Astina”, sembuhlah raden Arjuna dari keracunannya, sambil mengucapkan terimaksih,berangkatlah Arjuna ke gua Srigangga.

Pula telah berkumpul, Sri Kresna dengan prabu Yudistira, Nakula, Sadewa dan Werkudara, kesemuanya akan menuju ke istana Astina, tak lain akan mencari Arjuna, demikian pula Gatutkaca, Anantasena,kesemuanya telah berangkat untuk mencari pamandanya Arjuna.

Dewi Banowati terperanjat hatinya melihat raden Arjuna sudah ada di kamarnya, setellah berbincangbincang,masuklah raden Abimanyu dan Irawan, dengan isyarat darii ayahandanya, diseyogyakan menuju ke ruangan lain, lajulah raden Abimanyu ke gupit Mandragini, dan bertemulah dengan puteri ratu sabrang,Dewi Sutiknawati. Para inang pengasuh dari puteri tersebut, sangat terheran-heran melihat tindak-tanduk sang puteri Dewi Sutiknawati dan raden Abimanyu, takut jika dipersalahkan oleh prabu Jayasutikna, lajulah para inang untuk melapor.

Sri Suyudana, prabu Jayasutikna dan para Kurawa lengkap di istana sedang mereka berbincang-bincang,masuklah inang Dewi Sutiknawati, melaporkan, bahwasanya di gupit Mandragini terdapat pencuri, tak ada lain, mencuri asmara Dewi Sutiknawati. Marahlah Suyudana, demikian pula Jayasutikna, lajulah mereka dengan maksud akan menangkap si pencuri, ikut serta pula para Kurawa dibelakangnya.

Perang terjadi sangat rame, Prabu Jayasutikna mati terbunuh oleh raden Arjuna, Suyudana akhirnya
meminta maaf, Pandawa bersedia pula memaafkannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Contact

Nama

Email *

Pesan *