Batara Guru dan Batari Uma, yang sedang melanglang buana, busana Batari Uma tersingkap oleh angin, sehingga tergugah hasrat Batara Guru. Namun kenginan batara Guru ditolak oleh Batari Uma, maka batara Guru mengutuk batari Uma menjadi raseksi bernama Batari Durga, dan tinggal di hutan Setra ganda Mayit menguasai jin dan setan. Untuk merubah wujud Batari Durga kembali semula harus diruwat oleh sadewa.
Di Negara Astina, kedatangan dua orang raksasa Kolonjaya dan kalantaka yang bersedia membantu menumpas Pandawa bersama para prajurit astina. Di tengah perjalanan dihadang oleh Raden gatotkaca dan para putra Pandawa, sehingga terjadi pertempuran yang dimenangkan para Kurawa.
Para Pandawa yang sedang bermuram durja, dihadapkan Prabu Kresna membicarakan perihal Dewi Kunti yang sedang menderita sakit dan belum ditemukan cara penyembuhannya, sedangkan Raden sadewa yang diutus untuk menghadap Resi Abiyasa, belum kunj*ung tiba. Tak lama kemudian dating Raden Sadewa yang menghaturkan sabda Resi Abiyasa, hingga Prabu Kresna mengusulkan agar para Pandawa mengucapkan nadar (janji) yang ditujukan kepada Dewi Kunti yang kemudian mengikuti Raden sadewa meninggalkan Amarta, Nakula mohon pamit untuk menyusul. Bersamaan dengan ini dating musuh yang ingin menumpas para Pandawa hingga terjadi pertempuran, Bima ditelan oleh raksasa Kolonjaya dan Kalantakja.
Dewi Kunti yang sedang akit jiwanya pergi bersama Raden sadewa dari Kerajaan Amarta menuju ke tengah hutan, Dewi Kunti dimasuki roh Jim Kalika utusan Batari Durga yang menyatakan cintanya kepada Raden sadewa.
Batari Durga dating dan meminta Sadewa untuk meruwat dirinya agar ujudnya kembali menaji cantik jelita, namun sadewa menolak permintaan batari Durga, maka murkalah batari Durga. Pada saat itu batara Guru memasuki raga sadewa hingga batari durga lunglai dan memasrahkan diri. Maka diruwatlah oleh raden sadewa. Atas keberhasilan Raden sadewa meruwat batari Durga, Batara Guru memberikan anugerah nama dengan sebutan raden Sudamala dan memperoleh jodoh putrid dari pertapaan Prang Alas bernama Endang Soka, anak dari Begawan Tamba Petra. Batara Guru dan Batari Durga kembali ke kahyangan.
Begawan Tamba Petra dan kedua putrinya, membicarakan perihal mimpi berteemu dengan raden nakula dan sadewa.
Prabu Kresna dan Prabu Puntadewa yang mencari kepergian Dewi Kunti dan raden sadewa, pada saat itulah datanglah Kalanjaya dan Kalantaka sehingga terjadi pertempuran seru, akhirnya kedua raksasa berubah ujud menjadi Batara Citragada dan Citrasena.
Popular Posts
-
ADIPATI KARNA yang nama lengkapnya Basukarna, adalah putra Dewi Kunti/Dewi Prita --- Putri Prabu Basukunti, raja Negara Mandura, dengan B...
-
ARYA SETYAKI juga dikenal dengan nama Arya Wresniwara, yang berarti perwira dari suku Wresni. Sedangkan julukan Singamulangjaya, karena a...
-
PANCAWALA dalam cerita pedalangan Jawa dikenal sebagai putra tunggal Prabu Yudhistira/Puntadewa raja negara Amarta dengan Dewi Drupadi, p...
-
DEWI ERAWATI adalah putri sulung Prabu Salya raja negara Mandaraka dengan permaisuri Dewi Pujawati/Setyawati putri tunggal Bagawan Bagasp...
-
DURYUDANA adalah putra sulung Prabu Drestarastra, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Gandari, putri Prabu Gandara dari negara Gand...
0 komentar:
Posting Komentar