Bogadenta Gugur

Bogadenta salah seorang raja taklukan Astina yang memihak keluarga Kurawa dalam Baratayuda. Ia adalah raja muda dari Kerajaan Pragnyatisa.

Sebagai salah seorang senapati Korawa, Bogadenta tampil di gelanggang Kurusetra dengan menunggang Gajah Murdaningkung diiringi srati (pawang) Murdaningrum, yang berwajah cantik dan bertubuh molek.

Setelah membunuh banyak prajurit Pandawa, Bogadenta berteriak-teriak menantang Arjuna. Karena panas hatinya Arjuna langsung melayani tantangan itu. Namun setiap kali Arjuna hendak melepaskan panah, srati Murdaningrum melempar senyum sehingga konsentrasi Arjuna terganggu. Kelengahan Arjuna memberi kesempatan bagi Bogadenta untuk melepaskan anak panah pusakanya, Wastrasewu. Untuk meng-hindari serangan itu, Arjuna terpaksa melompat jauh ke luar gelanggang perang.

Kini, sadarlah Arjuna bahwa Murdaningrum sengaja membuatnya lengah. Segera ia melepaskan anak panah pada srati cantik itu, tepat mengenai dadanya. Murdaningrum tewas seketika.

Gajah Murdaningkung, setelah mengetahui sratinya tewas segera menghampiri mayatnya dan menangis. Air matanya menetes ke tubuh wanita cantik itu, dan seketika itu Dewi Murdaningrum bangkit hidup kembali.

Arjuna lalu melepaskan anak panah ke arah Gajah Murdaningkung, dan matilah binatang itu. Namun ketika Bogadenta menangisinya, gajah itu hidup kembali. Begitu pula waktu Bogadenta mati, ia hidup kembali berkat air mata Murdaningrum. Begitu halnya silih berganti.

Arjuna bingung.

Atas nasihat Ki Lurah Semar, Arjuna lalu melepaskan anak panah Trisula yang bermata tiga. Maka, dengan anak panah sakti itu ketiga lawannya tewas seketika.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Contact

Nama

Email *

Pesan *