Dikisahkan,Prabu Duryodona mengundang segenap jajaran Patih nya utk mengadakan Rapat Tertutup. Hadirlah disana Patih kesayangan Sang Prabu-Patih Arya Sengkuni,Tuwangga Sang Prabu-Pandhita Drona,dan bbrp jajaran Kabinet Kurawa. MahaPatih Astina yakni Resi Bhisma menolak utk hadir dalam Rapat Tertutup itu.
Adipati Karna yg menjadi Senapati Astina jg tdk hadir krn alasan masuk angin dan tidak enak badan. Dalam rapat itu dibahas bagaimana Prabu Duryodono dibuat ketakutan akan masa jabatannya yg mendekati masa berakhir bbrp warsa lg. Prabu Duryodono merasa sayang utk menyerahkan singgasana empuk itu kepada Puntadewa,sulung Pandawa yg merupakan pewaris sah dari tahta yg dulu direbutnya dlm tipu muslihat rancangan Sengkuni,dan Money Politics sumbangan dari Cakil.
Prabu Duryodono merasa dia masih belum siap utk turun dari tahtanya, apalagi sang Istri: Dewi Banowati dirasa blm siap utk melanjutkan tahtanya, walaupun Dewi Banowati telah merilis 2 buku tulisan tangannya sendiri.
Menatap Putranya Lesmana Mandrakumara,ia sedikit pesimis sekalipun putranya diwawancara eksklusif oleh harian Lontar Astina,tapi Lesmana gagal mendapatkan Wahyu Cakraningrat yg justru berhasil didapat oleh Abimanyu Putra Janaka,salah satu Pandawa.
Karena merasa semuanya masih belum siap,dan merasa sayang utk meninggalkan tahta yg telah membuat perutnya kian menebal, ia mengutus Bilung utk menyuarakan woro-woro Kurawa yg menyatakan bahwa: “Prabu Duryodono layak utk menduduki tahta Raja lbh dari 2 Periode,kalo bisa sekalian sampai Prabu Duryodono seda…”
Dilaksanakanlah mandat dari Sang Prabu tercinta itu. Bilung Duta,demikian mandat yg diterimanya. Bilung selama ini memang dikenal suka cari perkara,suka bikin ribut,dan selalu bicara ngawur sekena udelnya. Sengkuni tahu betul tabiat si Bilung yg amburadul,dan semrawut dlm bicara itu,krn itu ia menyuruh Prabu Duryudono utk mengutus Bilung berkoar-koar di luar Istana… Toh ujung-ujungnya yg kena damprat pasti si Bilung…
Kalo Rakyat ‘Tidak Setuju’,Bilung lah yg bakal jadi sasaran caci maki Rakyat… Kalo Rakyat ‘Setuju’,yah Syukur…. Demikianlah pikir Sengkuni,yg langsung di Amini oleh Sang Prabu…
Bilung yg terlalu setia pada Kurawa segera memberitakan woro-woro itu di Pasar… Di Alun-Alun… Di Pendapa… Semua tempat,rata oleh air ludah Bilung… Hingga fotonya,plus opini Bilung sempat mewarnai halaman depan media Lontar Astina… Benar saja,perkataan Bilung mengundang opini negatif dari Masyarakat,mereka secara serempak mencaci Bilung,dan mereka seperti sudah bosan… Dgn cepat mereka bisa mengetahui,kalo ini semua pasti pesanan para Kurawa yg menolak turun dari tahta Astina…
Dengan berlagak,Sang Prabu marah… Dia mengutus Dursasana utk memberikan peringatan bagi Bilung…
Bilung bingung… Bilung bengong… Yg dia lakukan hanya perintah… Itu Bilung Duta… Lah dalah… Rakyat Mencaci,Kurawa mendamprat… Apa ini nasib Bilung… Jadi Corong,Jadi Duta,Jadi Sasaran Caci Maki,sekaligus jadi Kambing Hitam…. Oalah…. Bilung…
Popular Posts
-
ARYA SETYAKI juga dikenal dengan nama Arya Wresniwara, yang berarti perwira dari suku Wresni. Sedangkan julukan Singamulangjaya, karena a...
-
ADIPATI KARNA yang nama lengkapnya Basukarna, adalah putra Dewi Kunti/Dewi Prita --- Putri Prabu Basukunti, raja Negara Mandura, dengan B...
-
ABIYASA dikenal pula dengan nama Resi Wiyasa (Mahabharata). Ia putra Resi Palasara dari pertapaan Retawu, dengan Dewi Durgandini, putri...
-
DEWI ERAWATI adalah putri sulung Prabu Salya raja negara Mandaraka dengan permaisuri Dewi Pujawati/Setyawati putri tunggal Bagawan Bagasp...
-
DEWI SARPAKENAKA adalah putri ketiga Resi Wisrawa dengan Dewi Sukesi, putri Prabu Sumali, raja negara Alengka. Ia mempunyai tiga orang sa...
0 komentar:
Posting Komentar