Di tengah alas tampak sri prabu kresna dr dwarawati sedang murung. disertai dengan patih setyaki. sri baginda merasa resah karena pandawa menghilang tanpa pamit. bahkan dengan ilmu kaca paesan tak mampu untuk mengetahui dimana pandawa berada. telah berhari hari sri kresna mencari resi yg bisa ditanya dimana para kadang pandawa. ternyata tak ada yang mengerti. maka sri baginda kresna pun memutuskan untuk bertapa di tengah hutan itu. patih setyaki diminta menjaga selama prabu bhatara kresna bertapa.
Sementara itu wisrawa dewa masuk alas yang sama disertai oleh bilung dan togog. lalu bertemulah dengan setyaki. segera wisrawa dewa menyerang setyaki dengan asumsi bahwa setyaki pendukung pandawa. beberapa gebuk berkali kali prabu wisrawa dewa dijatuhkan. togog menyampaikan saran agar wisrawa dewa segere balik mundur saja sebelum terjadi apa apa karena setyaki sangat kuat dan tak akan mungkin menang. tapi wisrawa dewa ngotot. maka setyaki mengeluarkan gada wesi kuningnya dan babak belurlah wisrawa dewa. dengan sisa tenaganya larilah wisrawa dewa diiringi oleh togog dan mbilung.
Hawa hawa tapa dr pandawa dan juga dr sri baginda bhatara kresna menimbulkan hawa panas yang sangat. menandakan segera dimulainya goro goro. bencana terjadi dimana mana. angin puting beliung, gempa bumi, hujan salah musim. di kayangan bhatara guru mnyiram air cupu manik untuk menenngakan alam. goro goro hanya reda ketika mendengar nyanyian dan suka cita cecandaan dari punakawan. para punakawan berkumpul dihutan. bernyanyi menembang dan berhumor. mereka mendampingi srikandi dan sembadra yang sedang bersedih dan lelaku tirakat masuk hutan mencari jawaban. karena mereka mendapati pendawa kususnya suami mereka arjuna hilang tanpa meninggalkan pesan.
Di alas mereka dimomong ki semar badranaya. ki semar selalu menyampaikan agar sembadra dans rikandi berbakti kepada suami dan banyak tirakat. tiba tiba datanglah gandarwa baju barat. lalu terjadi peperangan antara gandarwa dan srikandi. ribuan gandarwa baju barat tewas. punakawan juga berperang dan semakin banyak gandarwa yang tewas. tapi namanya gandarwa baju barat walo mati sehari 7 kali tak jadi masalah karena begitu ketetesan embun mereka akan hidup lagi. mereka ketakutan dan berlari menjauh dr rombongan srikandi dan punakawan. laku tirakat di lanjutkan kembali.
Di kurusetra turunlah bhatara endra. disambut oleh para pandawa. mereka merasa senang karena bhatara ada turun ke bumi. pasti ada kabar. ternyata kabar buruk. mereka disuruh mengahiri tapa mereka. tetapi pandawa menolak dan lebih memilih yaitu masuk kawah candra dimuka menemani arwah pandu ayahnya. maka dibawalah para pandawa dan prabu baladewa ke kayangan oleh bhatara indra dan yamadipati. untuk dicemplungkan ke kawah candra dimuka. gatotkaca dan antaredja kaget diberitahu patih gagak bongkol jika pepundenya dibawa ke kayangan untuk dimasukan kawah. mereka segera mencari prabu bhatara kresna untuk meminta "nasehat" menghadapi hal ini.
Sementara bhatara narada yg menguntit 2 bhatara td semnejak di kayangan segera mencari kakang semar badranaya. bhatara ismaya. tak berapa lama dalam hutan bhatara narada ketemu dengan bhatara ismaya semar badranaya dengan punakawan dan srikandi serta sembodro. singat cerita di ceritakanlah semua kejadian oleh bhatara narada. semar merasa ga terima dan segera pergi ke kayangan. semar bermaksud masuk ke kawah candra dimuka dahulu agar tak membahayakan para paadawa. karena kawah candradimuka dayanya abyar tak membawa celaka jika bhatara ismaya berada di dalamnya.
Sementara itu bhatara narada memberikan cincin kepada sembadra dan manjing dalam tangan srikandi. lalu srkandi dan sembodro berubah jadi raksesi. bernama raksesi bodro yakso dan kandi yakso. mereka pergi ke kayangan untuk menuntut keadilan. diiringi oleh punakawan. di kayangan pandawa nyemplung ke kawah. mereka tak terluka sedikitpun karena kawah sudah dimasuki oleh bhatara ismaya ki semar. malah disana ketemulah antara pandawa dengan arwah prabu pandu dan ibu madrim. maka terjadilah dialog lepas kangen antara ayah dan anak. mereka begitu bahagia mengetahui anak anaknya sangat berbakti.
Geger memuncak di kayangan. dua raksesi mengamuk. sementara itu gatotkaca dan antaredja ketemu dengan sri baginda kresna dan memberitahukan masalah yg terjadi. bhatara kresna terbang ke khayangan sementara 2 satria tadi disuruh menunggu kabar di dunia. di khayangan bhatara guru menyambut kresna dan meminta segera menghadapi 2 raksesi yang mengamuk itu. karena khayangan mengalami banyak kerusakan dan kehancuran. para dewa tak ada yang mampu menghadapi amukan raksesi.
Kresna mau menghadapi raksesi dengan satu sarat yaitu pandawa dibebaskan dr hukuman. bhatara guru setuju dan bersama kresna segera masuk dlm kawah. disana mereka bertemu dengan pandawa, ki semar, baladewa, dan arwah pandu. karena merasa bersalah maka bhatara guru ahirnya melepaskan hukuman pandawa. dan pandu diberi anugerah surga.
Arjuna disuruh menghadapi 2 raksesi bukanya dengan senjata tapi disuruh ngerayu. arjuna manteg aji asmaragama sambil merayu dan badarlah 2 raksesi kembali jd sembadra dan srikandi. mereka lalu bersama pulang ke ngarcapada. di ngracapada gatotkaca dan antaredja menghajar sisa sisa baju barat. durga ngacir lari karena mengetahui semar akan datang. durga memerintahkan semua baju barat kembali ke istana durga di sentra gondo mayit.
Popular Posts
-
ADIPATI KARNA yang nama lengkapnya Basukarna, adalah putra Dewi Kunti/Dewi Prita --- Putri Prabu Basukunti, raja Negara Mandura, dengan B...
-
ARYA SETYAKI juga dikenal dengan nama Arya Wresniwara, yang berarti perwira dari suku Wresni. Sedangkan julukan Singamulangjaya, karena a...
-
PANCAWALA dalam cerita pedalangan Jawa dikenal sebagai putra tunggal Prabu Yudhistira/Puntadewa raja negara Amarta dengan Dewi Drupadi, p...
-
DEWI ERAWATI adalah putri sulung Prabu Salya raja negara Mandaraka dengan permaisuri Dewi Pujawati/Setyawati putri tunggal Bagawan Bagasp...
-
DEWI GENDARI adalah putra Prabu Gandara, raja negara Gandaradesa dengan permaisuri Dewi Gandini. Dewi Gendari mempunyai tiga orang saud...
0 komentar:
Posting Komentar