Pandawa Gugat-1

Negara hastinapura sedang dilanda pagebluk. ibarat kata pagi sakit sore mati. sore sakit pagi mati. sedang gelap suasananya. karena merasa susah maka di sitinggil kerajaan hastina dipanggilah pendeta dr pertapaan soka lima. yaitu begawan drona. bengawan drona berkumpul menghadap jaka pitana aka prabu duryodana yag di dampingi prabu baladewa dari mandura dan patih sengkuni dari ploso jenar. maka dimulailah paseban agung yang membicarakan keadaan negeri hastinapura.

Prabu jaka pitana menjelaskan keadaan kerajaan hastina yang sedang dilanda pagebluk dan meminta petunjuk pada sang begawan drona. begawan drona menyatakan bahwa sebelum dipanggil telah menerima wangsit dewata jika sebenarnya pagebluk terjadi karena hawa dari tapa para pandawa di tegal kurusetra. begawan drona meyebutkan bahwa pandawa sengaja bertapa untuk kecelakaan para kurawa. hal ini segera menjadi perdebatan karena prabu baladewa menyanggah dan berkata sebaiknya dilihat dahulu keadaan di lapangan sebelum mengambil kesimpulan.

Prabu suyudana mengambil keputusan untuk melihat keadaan di tegal kurusetra. untuk itu maka diminta prabu baladewa menjadi saksi. sementara yang memimpin wadya bala ke tegal kurusetra adalah patih sengkuni. setelah keputusan dibuat maka sang prabu membubarkan paseban dan masuk ke sanggar pamujaan. begawan drona diminta untuk menyertai sang prabu untuk manekung memohon kepada dewa agar pagebluk bisa segera diangkat. dan ketentraman kembali ke negeri hastina.

Patih sengkuni segera keluar paseban dan menemui para kurawa. para kurawa langsung datang menyambut untuk mengetahui ada apa di paseban dan apa keputusan raja suyudana. diantara pentolan kurawa tampak adipati ngawangga basukarna, tirtanata dari wonokeling dan burisrowo dari mandaraka. kemudian patih sengkuni menjelaskan bahwa misi para kurawa adalah segera berangkat ke tegal kurusetra untuk melihat apakah para pandawa benar benar yang menyebabkan keadaan pagebluk di kerajaan hastina.

Maka pasukan segera diberangkatkan. pasukan hatsina lengkap dengan senjata perang. dipimpin oleh basukarna dan patih sengkuni. diiringi oleh para kurawa, burisrowo dan tirtanata. sementara prabu baladewa ikut sebagai saksi sekaligus mengawasi apakah bener pandawa melakukan tindakan yang mengakibatkan pagebluk. hati kecil prabu baladewa sangsi. oleh karena itu prabu baladewa berangkat untuk melihat langsung bagaimana kejadian dilapangan. pasukan pun diberangkatkan....!!!!

Di alas dekat tegal kurusetra berkumpulah pendawa. tampak bimasena ditengah kemudian puntadewa, arjuna, nakula dan sadewa, juga tampak gatotkaca, antaredja. sementara di luar terlihat sejumlah pasukan menjaga yang dipimpin oleh patih yodipati patih gagak bongkol.

Werkudoro membuka pembicaraan setelah semua sama sama mengajukan pambagya. werkudoro berkata dengan suara yang berat, apakah kalian tahu kenapa kalian saudara saudaraku aku panggil untuk berkumpul di tegal kurusetra ini?. prabu puntadewa dan para pandawa lainya mengaku mereka tidak tahu maksud werkudoro memanggil mereka. mereka hanya datang karena memenuhi panggilan dari werkudoro. maka werkudoro menjelaskan bahwa sanya beberapa waktu lalu telah menerima wangsit dari dewata yang menyatakan bahwa ayahnya pandu dewanata swargi dikabarkan dimasukan ke dalam neraka karena segala kesalahanya di dunia.

Maksud werkudoro adalah untuk mengadakan tapa brata bersama agar arwah ayah mereka pandu bisa diterima di surga dan dilepaskan dari neraka. mendengar hal itu maka para pandawa lainya pun menyetujui untuk melakukan tapa brata demi memohon agar para dewata mau mengampuni dosa dan kesalahan pandu selama hidup. sedang dalam keadaan pembicaraan berlari lari datang menghadap patih gagak bongkol. werkudoro bertanya ada apa kenapa patih berlari lari tanpa adanya panggilan dari sang werkudoro. disebutkan bahwa pasukan penjaga telah melihat pasukan besar kurawa lengkap dengan senjata mendekati tegal kurusetra.

Maka segeralah antaredja dan gatotkaca serta patih gagak bongkol maju ke depan menemui pasukan besar kurawa. sementara itu werkudoro berpamitan untuk mengawasi kedua anaknya tersebut. puntadewa mengingatkan agar werkudoro tidak cawe cawe karena sedang dalam keadaan tapa brata. tak boleh menurutkan hawa emosi di dalam diri. werkudoro dengan sante berkata aku sudah dewasa tak perlu diingatkan. dan bergegas berjalan mengawasi kedua anaknya dan patih gagak bongkol yang telah memapaki pasukan kurawa.

Tampak patih sengkuni dan adipati karna maju ketika mereka melihat gatotkaca maju. terjadi pembicaraan dan perdebatan. adipati karna minta agar para pandawa membubarkan tapanya terlebih dahulu agar hawa pagebluk di hatsina bisa hilang. sementara gatotkaca mengatakan tapa dilakukan untuk menswargakan pandu kakeknya dan lumrahnya tak ada orang tapa teru dipindah itu. dan gatotkaca menyangkal bahwa pagebluk di hastina disebabkan oleh karena tapa brata para pandawa.

Karena saling bersengketa dan dipanasi oleh patih sengkuni maka terjadilah perkelahian antara adipati karna dan gatotkaca. perkelahian paman keponakan itu sangat seru. beberapa kali gatotkaca terlempar kena pukulan ajian adipati karna. demikian juga sebaliknya adipati karna beberapa kali terjatuh terkena sambaran pukulan gatotkaca dari atas awan. ahirnya patih sengkuni berhasil memanas manasi adipati karna untuk lebih marah lagi. sampe adipati karna maju menghunus panah pusaka ngawangga. panah ini bernama panah sakti kala dede yang segera dilepaskan ke tubuh gatotkaca.

Antaredja melihat hal ini segera mengambil tindakan. sebelum adipati karna sempat melepaskan pusaka antaredja menarik adipati karna ke dalam bumi. disana adipati karna menyerah kalah dan minta dikeluarkan dr dlm bumi. antaredja mau mengeluarkan jika adipati karna bener bener mau berjanji untuk balik ke ngawangga dan tidak meneruskan pertengkaran. adipati menyanggupi. dan setelah dikeluarkan maka adipati memenuhi janjinya. adipati karna pulang ke ngawangga meninggalkan pasukan kurawa.

Perang tanding berlanjut. gatotkaca melawan tirtanata dan borisrawa. dalam waktu singkat ke dua pamanya itu berhasil dikalahkan oleh gatotkaca. patih sengkuni kebingungan lalu menyampaikan provokasi kepada raja mandura baladewa bahwa gatotkaca berteriak menantang raja mandura. prabu baladewa yg cepat marah tersulut emosinya. dan dengan senjata nenggala ditangan maju ke medan peperangan. mengetahui prabu baladewa yg maju maka gatotkaca, antaredja dan patih gagak bongkol memilih mundur. karena jika baladewa dilayani maka akan semakin naik emosinya dan bisa berbahaya. prabu baladewa terus mengejar.

Prabu baladewa dihadang oleh werkudoro. werkudoro menjelaskan kenapa para pandawa mengadakan tapa hanyalah untuk maksud meminta agar ayahnya rama prabu pandu swargi bisa dimasukan ke dalam surga. prabu baladewa lerem emosinya dan malah berjanji akan membantu para pandawa. bala pasukan kurawa disuruh balik oleh baladewa. kemudian prabu baladewa ikut manekung bersama para pandawa meminta agar prabu pandu bisa dikeluarkan dr neraka dan dimasukan sorga.

Khayangan suralaya goncang, pagebluk terjadi karena hawa panas tapa brata pandawa. prabu pr dewa bhatara guru mengumpulkan dewa dewa. kemudian prabu bhatara guru mengadakan rapat. bhatara guru berkata kepada patih narada bahwa semua ini karena polah para pandawa. patih narada berkata bahwa adalah wajar jika para anak ingin berbakti kepada orang tuanya. tetapi karena bhatara guru terlalu dipengaruhi istrinya durga maka bhatara guru memutuskan akan memasukan para pandawa ke kawah candradimuka bersama dengan pandu sekalian jika mereka tak mau menghentikan tapanya.

Patih narada menolak dan protes akan keputusan ini. karena protesnya maka bhatara guru menyopot kedewaan bhatara narada. bhatara narada disuruh turun ke ngarcapada dan hidup sebagai manusia biasa. bhatara narada pun rela melepaskan posisinya dan turun ke dunia. tapi dalam hati bhatara narada berjanji akan membela pandawa yang dalam posisi yang benar. sementara itu bhatara guru mengeluarkan perintah agar bhatara indra dan yamadipati segera turun ke kurusetra untuk mengehentikan tapa pandawa. jika tak mau maka segera dicabut nyawanya dan cemplungkan ke kawah candra dimuka. berangkatlah bhatara indra dan yamadipati turun ke ngarcapada dikuntit oleh bhatara narada.

Sementara itu bhatara guru membuat titah kepada durga untuk memangsa semua anak turun dan mereka yang mempunyai hubungan dengan pandawa. karena dianggap berani melawan dewa. bhetari durga segera menyuruh anaknya wisrawadewa meimimpin pasukan baju barat yg terdiri dari gandarwa, jin, pocongk, balung engklek engklek, banaspati, setan untuk turun ke bumi. dan menghabiskan semua yang ada hubunganya dengan pandawa sebagai hukuman karena berani menentang dewata. berangkatlah pasukan besar baju barat ini ke ngaracapada.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Contact

Nama

Email *

Pesan *