Sawitri

Kisahnya terjadi di Kerajaan Mandrapura. Putri raja negri itu, Dewi Sawitri menikah dengan Bambang Setiawan, putra Begawan Jumiatsena, walayupun para peramal di Kerajaan Mandrapura telah memberitahu bawa umur Setiawan hanya tinggal tiga hari lagi.

Setelah perkimpoian, Setiawan membawa istrinya pulang ke Pertapaan Argasari.

Dalam perjalanan, di Hutan Wiramartani yang angker, pengantin baru itu memadu kasih. Mereka lupa, bahwa di hutan itu ada larangan tidak boleh berolah asmara.

Akibatnya, datanglah Batara Yamadipati, dewa pencabut nyawa, hendak mencabut nyawa Bambang Setiawan. Dewi Sawitri protes, jika Setiawan dicabut nyawanya, maka ia pun harus juga dicabut nyawanya, sebab perbuatan yang mereka lakukan di hutan itu bukan tanggung jawab Setiawan seorang.

Batara Yamadipati menjawab, bahwa tugasnya hanya mencabut nyawa Setiawan, bukan Sawitri. Namun, Sawitri tetap akan ikut ke manapun Setiawan dibawa.

Akhirnya, Yamadipati berkata bahwa Sawitri boleh mengajukan permintaan apa saja, asal jangan mengikuti Setiawan. Sawitri setuju.

Sawitri minta agar ia bisa melahirkan 40 orang anak. Yamadipati mengabulkan.

Namun, ketika Yamadipati hendak membawa Setiawan, Sawitri bertanya, bagaimana dia bisa punya 40 orang anak jika Setiawan dibawa?

Batara Yamadipati merasa kalah berdebat, akhirnya membiarkan Setiawan hidup.

Sesampainya mereka di pertapaan, datanglah Prabu Kalapracima dari Kerajaan Karangkencana yang menginginkan Dewi Sawitri. Terjadi perang, dan ternyata Setiawan berhasil mengalahkan musuh-musuhnya.

Pasangan Sawitri dan Setiawan hidup sampai tua, sampai anaknya berjumlah 40 orang.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Contact

Nama

Email *

Pesan *