Arya Rajamala yang tidak menghadiri upacara pelantikan ternyata sedang berada di tepi telaga tempat Dewi Watari meninggal. Di antara semua anak Resi Parasara, memang dialah yang menjadi kesayangan Dewi Watari. Maka, sejak Dewi Watari tewas menceburkan diri ke dalam telaga dan jasadnya musnah, Arya Rajamala pun setiap hari tinggal di tempat itu. Di sekitar telaga ia menanam pohon penghias dan menata bebatuan agar lingkungan menjadi lebih indah. Ia berharap roh Dewi Watari yang bersemayam di dalam telaga merasa bahagia menikmati keindahan telaga yang ia bangun tersebut.
Telaga tempat Dewi Watari meninggal kini berubah menjadi sangat indah dan tidak lagi gersang seperti sebelumnya. Untuk mengenang ibunya, Arya Rajamala pun memberinya nama Telaga Watari. Kini ia merasa betah tinggal di situ dan tidak ingin lagi pulang ke istana Wirata maupun ke Kincapura.
Pada suatu malam, roh Dewi Watari muncul menampakkan diri. Arya Rajamala sangat gembira dan segera menyembah memberi hormat kepadanya. Dewi Watari berterima kasih atas segala usaha Arya Rajamala menyenangkan dirinya dengan membangun telaga tempatnya bersemayam menjadi lebih indah. Namun, ia tidak setuju apabila Arya Rajamala tetap tinggal di tepi telaga ini dan melupakan kewajibannya sebagai senapati Kerajaan Wirata.
Arya Rajamala tidak sudi kembali ke istana. Ia masih marah kepada keluarga Prabu Wasupati yang telah mencelakai Dewi Watari. Ia juga kesal kepada kedua kakaknya, yaitu Patih Kincaka dan Arya Rupakinca yang tidak peduli kepada ibu mereka, dan lebih memilih menerima jabatan yang diberikan oleh Prabu Matsyapati.
Roh Dewi Watari pun menasihati Arya Rajamala agar tidak menyimpan dendam karena hanya akan merusak jiwa. Meskipun Prabu Wasupati berusaha memaksanya, namun dia sendiri yang memilih bunuh diri mencebur ke dalam telaga. Lagipula Prabu Wasupati telah menyesali perbuatannya hingga jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Kini yang menjadi raja adalah Prabu Matsyapati yang tidak ada sangkut-pautnya dengan peristiwa ini. Untuk itu, Dewi Watari menasihati Arya Rajamala agar tetap mengabdi kepada raja yang baru tersebut dan melupakan segala kekesalannya.
Arya Rajamala kini telah terbuka hatinya dan membenarkan nasihat Dewi Watari. Ia pun mohon restu kepada sang ibu agar dapat mengemban jabatan sebagai senapati Kerajaan Wirata dengan sebaik-baiknya.
Dewi Watari merestui putra kesayangannya itu. Ia pun memberkati Arya Rajamala berumur panjang dan sulit dibunuh. Apabila kelak Arya Rajamala berperang melawan musuh sakti dan menderita luka parah atau bahkan kehilangan nyawa, maka tubuhnya harus segera diceburkan ke dalam Telaga Watari. Dewi Watari memberikan anugerah bahwa dengan cara demikian maka Arya Rajamala akan segera pulih kembali seperti sedia kala.
Arya Rajamala menerima nasihat tersebut dengan senang hati dan sangat berterima kasih. Roh Dewi Watari lalu lenyap dari pandangan. Arya Rajamala pun undur diri kembali ke istana Wirata dengan penuh semangat baru.
0 komentar:
Posting Komentar