Di kisahkan rombongan Raden Kaniyasa meninggalkan kota Wirata, mereka langsung bertemu pasukan raksasa dari Kerajaan Pringgadani yang dipimpin Prabu Rambana, putra Prabu Kuramba. Kedatangan pasukan raksasa itu ke Kerajaan Wirata adalah untuk membalaskan kematian Prabu Kuramba yang dulu tewas di tangan Raden Kaniyasa pada saat menyerang Kahyangan Suralaya.
Maka, terjadilah pertempuran antara rombongan dari Wirata itu melawan para raksasa Pringgadani. Prabu Rambana sendiri masih sangat muda namun memiliki ilmu kesaktian yang lumayan tinggi. Sejak kematian ayahnya, ia banyak belajar kepada Resi Saniwara dan Patih Saswamertyu. Dalam pertempuran kali ini pun, Raden Manonbawa, Raden Paridarma, dan Arya Darmaruci tidak mampu mengalahkannya. Namun demikian, kesaktian Raden Kaniyasa ternyata masih berada di atas raja raksasa itu. Setelah bertarung sengit, Raden Kaniyasa akhirnya berhasil meringkus Prabu Rambana, sekaligus beserta Resi Saniwara dan Patih Saswamertyu.
Raden Kaniyasa dan Arya Darmaruci lalu menghadapkan para raksasa itu kepada Prabu Basupati di istana Wirata. Prabu Basupati bersedia mengampuni nyawa mereka asalkan Prabu Rambana menyatakan kesetiaan kepada Kerajaan Wirata. Prabu Rambana menurut dan ia pun mengucapkan sumpah setia di hadapan Prabu Basupati dan para punggawanya. Prabu Basupati sangat berkenan mendengarnya.
Ia lalu membebaskan Prabu Rambana dan mengizinkannya pulang kembali ke Kerajaan Pringgadani.
0 komentar:
Posting Komentar