Raja Pancalaradya, Prabu Drupadi mempunyai putri bernama Dewi Srikandi yang dilamar Pandita Drona. Dewi Srikandi akan menerima lamarannya asal dapat mengalahkan debat dengan Peksi Dewata yang sekarang berada di Keraton Pancalareja.
Begawan Drona dan ia menyanggupi serta yakin akan dapat mengalahkan kepandaian burung Peksi Dewata. Sebagai calon pengantin pria ia pergi ke Pancala disertai Adipati Karna, Patih Sengkuni dan Kurawa. Setelah datang di Kerajaan Pancala segera dibawa ke tempat burung Dewata dan debat dimulai.
Ternyata perkiraan Begawan Drona meleset. Peksi Dewata sangat pandai berargumentasi sehingga Begawan Drona yang bijaksana itu kalah menyerah dengan lawannya yang berupa burung. Oleh karena tersinggung perasaannya, Begawan Drona melepaskan burung yang berada di dalam sangkar dan dengan cepat Peksi Dewata terbang meninggalkan Kerajaan Pancala, ia terbang jauh dan masuk hutan, maka raja Pancala menuntut agar Begawan Drona menangkap burung itu dan dibawa kembali ke pancala.
Sementara Arjuna mendapat perintah Abiyasa agar pergi ke Cempalaradya untuk mencari saudara-saudaranya. Dalam perjalanan ia bertemu dengan Batara Kamajaya dan Dewi Kamaratih yang menjelaskan bahwa Srikandi di sediakan sebagai calon istrinya, maka diminta meneruskan perjalanannya. di tengah jalan ia melihat Peksi Dewata yang datang dari udara dan hinggap di depannya.
Bersamaan itu pula Adipati Karna dan Kurawa juga datang meminta Peksi Dewata kepada Arjuna, maka terjadi perkelahian yang akhirnya Karna dan Kurawa dapat diusir Arjuna. Selanjutnya Arjuna membawa Peksi Dewata itu ke Cempalaradya. Setelah bertemu dengan Prabu Drupada dan Srikandi, maka burung dewata itu berubah ujud menjadi Yudistira.
0 komentar:
Posting Komentar