Kelahiran Setyaki, sempat menghebohkan dunia pewayangan, karena dikala ibunya,dewi Wersini, nyidam naik singa yang bisa tata jalma, atau bias bicara seperti manusia,dan bisa terbang menembus angkasa. Ternyata, singa yang di maksud dewiWersini itu ada, yaitu Patih Singamulangjaya yang berujud seekor singa yang juga bisabicara dan juga bisa terbang.Patih Saingamulangjaya adalah Patih Swalabumi.Raja Negeri Swalabumi.,
Prabu Tambakyuda atau bjsa disebut juga dengan namaPrabu Satyasa, sedang jatuh cinta kepada Dewi Wersini, ingin sekali memboyongnyake Swalabumi. Sehubungan adanya permintaan Dewi Wersini ingin naik Singa yangbisa bicara dan bisa terbang, maka kesempatan bagi Prabu Tambakyuda untukmengutus Patih Singamulangjaya ke Lesanpu, menemui Dewi Wersini, dan PatihSingamulangjaya harus mau, andaikata diminta menjadi hewanpeliharaan kesayangan Dewi Setyaboma.
Kepergian Patih Singanmulangjaya keLesanpura, diantar oleh Emban Layarmega. Emban Layarmega menghadap DewiWersini, untuk nempersembahkan hewan peliharaannya berupa seekor singa yang bisaber bicara seperti manusia, dan juga bisa terbang, Pemberian Emban Layarmegaditerima dengan senang hati oleh Dewi Wersini. Emban Layarmega berpamitan, dan terbang kembali ke Swalabumi. Dewi Wersini yang sangat tertarik denganbinatang pemberian Emban Layarmega, ingin pula mencoba terbangdengan nmenauki singa itu. Singapun terbang.
Dewi Wersini ketakutan . Singa itu tidakmau turun, singa tetap terbang. Singa itu bicara kepada Dewi Wersini, ia duta PrabuTambakyuda, dan ia akan membawa pulang Dewi Wesini ke Swalabumi. Mendengarkata kata singa itu, maka Dewi Wersini baru tahu kalau dirinya sedang di culik olehPatih Singanmlangjaya. Karena kepanikannya, menjadikan Dewi Wersini, perut menjadimules, serta mual, rasa rasabya ingin melahirkan. Singa terpaksa turun di dalam hutan.Dewi Wersini merasa sydah saatnya mau melahirkan. Akhirnya DewiWersini melahirkan, seorang putera yang tampan.,
Patih Singamulangjaya yangsebelumnya mengira kalau Dewi Wersini masih gadis, tapi ternuata sudah bersuamidan telah melahirkan. Maka agar tidak mengecewakan rajanya, yaitu PrabuTambakyuda, Patih Singamulangjaya. bermaksud membunuh bayi itu.
Dibantingnya berkali kali dan di sepak sepaknya sang bayi.Namun anehnya, bayi menjadi besar, tubuhnya menjadi kuat, dan kini menjadiseorang dewasa. Kini sang bayi sudah menjadi seorang pemuda, Pemuda itu marah,karena singa itu sudah berani memukul mukul dan menendang nendang dirinya.Menjadikan sang bayi yang menjadi dewasa itu berani melawan PatihSingamulangjaya. Patih Singamulangjaya merasa kerepotan menghadapi pemuda itu.
Maka Patih Saingamulangjaya menggunakan gada puisaka Wesikuning. Namun gadaPatih Singamulangjaya bisa direbut oleh Setyaki, dan dipukulkannya kekepala PatihSingamulangjaya., hingga tewas. Sukma Patih Singamulangjaya menyatu dalam ragaSetyaki., maka Setyaki pun juga disebut Singamulangjaya.Kemudian pemuda danibunya kembali ke Lesanpura. Prabu Setyajid merasa bahagia dengan kehadiranputeranya. Prabu Setyajid memberi nama puteranya, dengan Setyaki.Sementara itu Raja Swalabumi Prabu Tambakyuda, mengetahui PatihSingamulangjaya telah tewas, menjadi sangat marah, Prabu Tambakyuda tidakmerelakan kepergiannya,
Prabu Tambakyuda segera berangkat ke Lesanpura, besertaperajuritnya yang jumlahnya ratusan orang.. Di Lesanpura,Prabu Setyajid bersamabersama dengan para senapati dan juga Setyaki serta didukung para perajuritLesanpura, menahan serangan pasukan dari Swalabumi. Dalam pertempuran tersebut,Prabu Tambakyuda tewas.oleh Setyaki..Sukma Prabu Tambakyuda menyatu dalamranga Setyaki. Maka Setyaki juga disebut Tambakyuda.Dengan tewasnya raja Swalabumi, perajuri Swalabumi menghentikan perlawanan, mereka menyerah kalah.Setyaki di nobatkan menjadi raja Swalabumi.Namun Setyaki lebih suka ikut Prabu Kresna di Dwarawati.
Oleh Prabu Kresna, Setyakidiangkat menjadi Patih bersama Udara, Patih Setyaki menjadi Patih urusan luar negeri,sedangkan Patih Udawa, menjadi Patih Urusan Dalam Negeri Dwarawati.
0 komentar:
Posting Komentar