Babad Wanamarta

rabu Matswapati duduk di Pancaniti, dihadap oleh Seta, Untara, Wratsangka, Surata dan Patih Nirbata. Raja membicarakan rencana pemberian hutan Wanamarta kepada Pandawa. Raja mengutus Patih Nirbata supaya memberitahu kepada Bagawan Abyasa, bahwa Pandawa akan diberi tanah Wanamarta. Sang Patih segera minta diri, berangkat ke Wukir Retawu. Perundingan selesai, raja Matswapati masuk ke istana menemui permaisuri dan Untari. Raja bercerita tentang rencana pemberian tanah kepada Pandawa, kemudian raja bersemedi.

Setelah berunding dengan Seta, Untara dan Wratsangka, mereka kemudian berangkat ke Wukir Retawu.

Prabu Kalasambawa, raja Nuswakambangan menerima kedatangan Patih Saramba yang memberitahu tentang keturunan Parasara yang pernah membunuh ayah raja. Patih mengusulkan agar keturunan Parasara yang sedang mendirikan Negara di Wanamarta dibunuhnya. Raja menyetujui, sang patih disuruh mengangkat utusan para ditya yang hebat. Setelah siap, mereka berangkat ke Wanamarta.

Dalam perjalanan, barisan raksasa Nuswakambangan bertemu dengan barisan Wiratha. Pertempuran tidak dapat dihindarkan, masing-masing menyimpang jalan.

Bagawan Abyasa dihadap oleh Yudisthira, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Sang Bagawan membicarakan Bima yang akan membuka hutan Wanamarta. Arjuna disuruh untuk membantu kakaknya. Arjuna minta diri dengan diikuti oleh Punokawan.

Sepeninggal Arjuna dari Wukir Retawu, datanglah Patih Nirbita dan Seta. Mereka berdua menyampaikan rencana raja Wirata yang akan memberi hutan Wanamarta kepada Pandawa. Kabar itu pun disambut baik oleh pihak Pandawa. Patih Nirbita dan Seta pun segera minta diri setelah menyampaikan kabar dari rajanya.

Sementara, di tengah perjalanan, Arjuna dihadang oleh barisan raksasa. Terjadilah perkelahian diantara mereka, yang akhirnya dimenangkan oleh Arjuna. Para raksasa itu mati di tangan Arjuna.

Kombang Aliali yang tinggal di Randu Gumbala mendapat ilham supaya bersekutu dengan Arjuna. Ia bersama raja raksasa masuk hutan Wanamarta.

Ketika bertemu dengan Bima, terjadi perselihan antara raja raksasa dengan Bima. Hampir saja Bima membunuh raja raksasa tersebut, namun tiba-tiba raja raksasa itu  musnah kemudian bersatu dengan Bima.

Sementara, Arjuna dikeroyok oleh jin anak-anak Kombang Aliali. Jin berhasil diusir oleh Arjuna. Datanglah Kombang Aliali yang ingin bersatu dengan Arjuna. Namun Arjuna menolak niat Kombang Aliali.

Sang Hyang Narada pun datang, Kombang Aliali disuruh merasuk kepada Arjuna. Setelah dirasuki Kombang Aliali, Arjuna bertambah sakti. Sang Hyang Narada kemudian meminta kepada Arjuna agar mau menggunakan nama Kombang Aliali.

Partawati anak Prabu Partakusuma raja Cintakapura menceritakan mimpinya kepada ayahnya. Ia bermimpi kawin dengan Arjuna, ia pun meminta dicarikan kesatria bernama Arjuna itu. Prabu Partakusuma menyanggupi keinginan puterinya.

Prabu Partakusuma berjumpa dengan Arjuna yang diikuti oleh Punakwan. Raja jin itu meminta agar Arjuna bersedia diambil menjadi menantunya. Arjuna marah, dengan geram mengusir raja jin itu. Namun, akhirnya raja jin itu berhasil memboyong Arjuna, lalu dipertemukan dengan puterinya, Partawati. Arjuna pun tertarik dengan Partawati dan bersedua memperistri Partawati.

Setelah puterinya diperistri oleh Arjuna, Prabu Partakusuma ingin melihat keris Pulanggeni, pusaka milik Arjuna. Arjuna pun memberikan pusaka nya itu kepada mertuanya. Namun, keris itu ternyata digunakan Prabu Partakusuma untuk bunuh diri, seketika ia musnah dan bersatu dengan Arjuna. Sejak saat itu, Arjuna menggunakan nama sebutan Parta.

Prabu Matswapati dihadap Seta, Untara dan Wratsangka sedang membicarakan Negara Ngamarta yang telah selesai dibangun oleh Pandawa. Sang raja berniat berkunjung ke Ngamarta.

Sementara, Prabu Kalasamba menanti kedatangan utusan yang disuruh ke hutan Wanamarta. Tiba-tiba Togog datang, memberitahu tentang kematian para utusan. Sang raja marah, kemudian pergi menyerang Ngamarta bersama prajuritnya.

Begawan Abyasa datang ke Ngamarta, Raja Matswapati pun tiba di Ngamarta. Warga Pandawa dan Wirata lengkap berkumpul di Ngamarta. Prabu Matswapati mewisuda Yudhistira menjadi raja di Ngamarta.

Patih Nirbita datang, memberitahu bahwa ada musuh datang menyerang kerajaan Ngamarta. Bima dan Arjuna pun ditugaskan melawan kedatangan musuh. Raja Kalasambawa dan perajurit raksasa musnah karena amukan Bima dan Arjuna. Kerajaan Ngamarta telah aman dan tenteram.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Contact

Nama

Email *

Pesan *