Cerita ini mengisahkan tentang Palasara yang menjadi pertapa besar dan sedang diuji oleh Hyang Guru
melalui bidadari tetapi tidak berhasil.
Oleh Hyang Guru dicoba lagi dengan Narada merubah dirinya menjadi
sepasang burung emprit dan bersarang di gelung Palasara, tetapi juga tidak dihiraukannya.
Namun setelah
ia mengetahui kedua burung itu tidak mengurus anaknya ia marah dan mengejar burung itu.
Sesampainya ditepi Sungai Gangga, Begawan Palasara bertemu dngan Dewi Durgandini dan dapat menebak
teka-teki akhirnya menjadi istrinya dan Palasara membuat istana di Hutan Gajah Oya.
Perkawinannya melahirkan seorang anak diberi nama Kresnadwipayana (Abyasa). Selama tinggal di tepi
Sungai Gangga, dari perahu Durgandini, lahir Kencakarupa dan Rupakenca, Dewi Rekatawati, dan Rajamala.
Dalam hal ini ia tidak jadi meneruskan memburu burung dan kembali ke Gajah Oya. Sementara itu ketiga
putra angkat Palasara , yaitu Kencakarupa, Rupakenca dan Rajamala mengadakan pembrontakan di Wirata,
tetapi dikalahkan oleh Durgandana.
Palasara kemudian meninggalkan Dewi Durgandini.
Dewi Durgandini kemudian diperistri Oleh Sentanu.
Popular Posts
-
PUNTADEWA adalah putra sulung Prabu Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Kunti, putri Prabu Basukunti dengan Dewi Dayi...
-
RAMAWIJAYA dikenal pula dengan nama Ramayana, Ramaragawa, Ramacandra, Ramabadra, Rawadewa dan Raguputra. Ia merupakan putra tunggal Prabu...
-
ARYA SETYAKI juga dikenal dengan nama Arya Wresniwara, yang berarti perwira dari suku Wresni. Sedangkan julukan Singamulangjaya, karena a...
-
ADIPATI KARNA yang nama lengkapnya Basukarna, adalah putra Dewi Kunti/Dewi Prita --- Putri Prabu Basukunti, raja Negara Mandura, dengan B...
-
PANCAWALA dalam cerita pedalangan Jawa dikenal sebagai putra tunggal Prabu Yudhistira/Puntadewa raja negara Amarta dengan Dewi Drupadi, p...
0 komentar:
Posting Komentar