Dasamuka marah besar karena telah banyak kehilangan bala tentaranya dalam perang melawan bala
tentara Ramawijaya. Di sisi lain barisan Rama semakin kuat dan maju. Karena telah banyak makan korban yang berjatuhan maka Dasamuka sendiri yang akan menghadapinya.
Sebelum berangkat ke medan laga, Prabu Dasamuka menemui Dewi Sinta. Sekali lagi, istri Rama itu
dirayunya, tetapi Sinta tetap menolak. Karena birahi Dasamuka telah memuncak, kama benih (mani) raja Alengka itu jatuh, menimpa sehelai daun Nagasari. Ketika tertiup angin, daun yang telah ternoda kama benih itu melayang jatuh di hadapan Dewi Trijata, dan menjelma menjadi seorang bayi raksasa.
Oleh Trijata, bayi itu dinamai Dasawilukrama.
Karena kesal pada Dewi Trijata yang selalu menghalangi niatnya merayu Sinta, Dasamuka mengutuk Trijata kelak akan kawin dengan seekor kera tua yang buruk rupanya.
Adapun di pihak Rama, selain saudaranya yang maju, ia sendiri yang akan menghadapi Dasamuka.
Dasamuka menggunakan Aji Pancasona Bumi, sedangkan Rama menggunakan siasat untuk tidak bisa mempertemukan antara kepala dan badan Dasamuka, akhirnya Dasamuka mati terbunuh oleh Rama.
Popular Posts
-
PUNTADEWA adalah putra sulung Prabu Pandudewanata, raja negara Astina dengan permaisuri Dewi Kunti, putri Prabu Basukunti dengan Dewi Dayi...
-
Dikisahkan ing pertapan Jatisrana, ana pandhita aran Begawan Suwandhagni. Sang Begawan nduwe anak loro lanang kabeh aran Bambang Sumantri la...
-
ARYA SETYAKI juga dikenal dengan nama Arya Wresniwara, yang berarti perwira dari suku Wresni. Sedangkan julukan Singamulangjaya, karena a...
-
PRABU YAYATI adalah putra Karmada yang berarti cucu Prabu Nahusa, raja pertama dan pendiri negara Astina. Ia merupakan generasi ke-9 keturun...
-
BRAJAMUSTI adalah putra ke-lima Prabu Arimbaka, raja raksasa negara Pringgandani dengan Dewi Hadimba. Brajamusti mempunyai tujuh orang ...
0 komentar:
Posting Komentar